[Feature] Sulap 100 Yen Jadi Jutaan Yen

Penulis: Halla Puspita Yuri
Editor: Halla Puspita Yuri

Bocah laki-laki itu mengayuh sepedanya dengan kecepatan penuh. Rambut hitam kelamnya berkibar akibat hembusan angin. Beberapa menit kemudian, ia berhenti di depan sebuah gerai es krim tradisional yang terkenal seantero daerah Yamanote. Bocah tersebut menganggap dirinya beruntung karena antrian yang tidak terlalu panjang.


Tanda 'Selamat Datang' gerai es krim

Setelah lebih dari satu jam mengantri, akhirnya ia mendapatkan kesempatan untuk memesan es krim yang telah diidam-idamkannya sejak seminggu lalu. Sebelum pemilik gerai menanyakan apa pesanannya, bocah itu sudah terlebih dahulu mengucapkan rasa es krim yang diinginkannya dengan mata berbinar-binar: “Aku mau es krim vanilla!”

Lawan bicaranya hanya tersenyum maklum dan menyebutkan harga es krim vanilla, yaitu sebesar 130 yen. Nominal tersebut membuat ekspresi bocah laki-laki itu berubah menjadi muram dalam hitungan detik. Ia mengeluarkan semua uang kecil yang ada dalam kantung celananya. Total uangnya hanya mencapai 100 yen.

Saat bocah tersebut akan beranjak pergi, pemiliki gerai es krim memanggilnya dan mengatakan “Es krim vanilla gratis untukmu jika mau membantuku membuat es krim mulai besok. Setuju?” Tanpa perlu berpikir panjang, bocah laki-laki itu menganggukkan kepalanya dengan antusias.

Mulai sejak itu, bocah yang akrab disapa dengan nama Hiroki tersebut membantu pemilik gerai es krim setiap pulang sekolah. Tersentuh dengan usaha bocah itu, pemilik gerai memutuskan untuk mengadopsi Hiroki yang memang merupakan salah satu anak yatim piatu dari panti asuhan di dekat gerainya.

Bocah laki-laki tersebut belajar cara membuat es krim dengan tekun. Saat Hiroki duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia berhasil menemukan dua kombinasi rasa es krim baru yang disukai masyarakat.


Es krim kreasi Hiroki

Gerai es krim tradisional itu semakin popular. Tawaran kerjasama datang silih berganti dari orang-orang yang ingin menanamkan saham pada bisnis es krim keluarga Hiroki. Namun, pemilik gerai es krim menolak semuanya.

“Berhati-hatilah saat menentukan masa depanmu. Tidak semua tawaran memiliki peluang jangka panjang. Aku merasa belum ada tawaran yang cocok hingga saat ini. Bersabar, pada akhirnya kita akan menemukan yang terbaik,” ujarnya pada saat Hiroki bertanya untuk yang kesekian kalinya.

Seiring berjalannya waktu, kepiawaian Hiroki dalam membuat es krim membuka jalan untuknya mendapatkan beasiswa penuh di Carpigiani Gelato Pastry University di Mishuku, Setagaya-ku. Selain itu, ia juga belajar manajemen bisnis secara otodidak.

Satu tahun setelah ia lulus sebagai lulusan terbaik, Hiroki memberikan nama baru untuk gerai es krim keluarganya: Frozen Icy Dessert atau FID. Ia menargetkan generasi millennial sebagai konsumennya, oleh karena itu desain interior gerai es krim tersebut disulapnya menjadi lebih ‘kekinian’.


Frozen Icy Dessert

Gerai yang memiliki konsep ‘minimalis tapi modern’ itu menggunakan bahan material kayu untuk sebagian besar perabotan seperti bangku dan lantai. FID didominasi warna putih untuk menciptakan kesan luas, bersih, dan nyaman. Selain itu, warna putih mengingatkan Hiroki pada es krim vanilla yang mengubah hidupnya.

Ia juga menambahkan aksen warna hijau mint untuk memunculkan perasaan ‘hangat dan earthy’. Kesan modern dapat dilihat dari bentuk tangga maupun dekorasi yang ada di gerai tersebut. FID menggunakan ragam hias berupa bentuk dasar bidang-bidang dalam ilmu ukur atau geometris, seperti motif hias abstrak segi empat.


Frozen Icy Dessert lantai dua
“Lucu plus keren tempatnya. Kayaknya asyik untuk nongkrong plus foto-foto. Pengen banget ke sini, semoga bisa segera berkunjung ke FID ya,” ucap Talita Yumni, salah satu konsumen FID. Tidak jauh berbeda dengan pendapat konsumen lain bernama Alexander Yafet.Seneng banget FID udah buka cabang baru. Tempatnya nyaman lagi, jadi bisa kerjain tugas sambil makan es krim deh. Buat foto foto juga instagramable banget,” tuturnya.




Tidak hanya Hiroki yang sukses menjalankan bisnis, anak kandung dari pemilik gerai es krim pun telah menjadi seorang Chief Technology Officer atau CTO dari salah satu pengembang gim terbaik dunia, yaitu Square Enix. Penghasilan yang cukup tinggi membuatnya mampu memberikan suntikan dana untuk bisnis es krim keluarga itu.

FID melakukan ekspansi besar-besaran di seluruh Jepang. Hiroki mengajak dua teman dekat yang paling ia percaya, Kaito Shion dan Halla Puspita Yuri, menjadi tim manajemen bisnisnya. Mereka hanya memerlukan waktu selama dua tahun hingga berhasil menjangkau luar negeri, salah satunya Indonesia.

Makasih sama ownernya karena udah menghadirkan FID ke Indonesia. Aku jadi gampang banget kalo mau beli es di FID soalnya selama ini aku kalo beli melalui e-commerce lain dan bayarnya mahal karena ada pajaknya. Makanya pas tau FID ada di Indo sih seneng banget,” ujar seorang konsumen bernama Deviana.



Konsumen lain bernama Fuyu asal Indonesia berkunjung ke negeri Sakura demi membeli FID. “Wah akhirnya FID buka cabang, kebetulan banget bukanya di sebelah kampus aku. Aku suka banget FID udah dari lama nih sampe bela-belain ke Jepang cuma buat beli FID,” ucapnya.



Hiroki menunjukkan kemampuannya dalam membuat es krim melalui citarasa yang berbeda dengan es krim lainnya. Meskipun sama-sama vanilla, namun ada ciri khas yang hanya dimiliki es krim FID. “Aku udah pernah coba nih yang rasa vanilla, enak banget. Cocok banget dimakan di cuaca yang lagi panas-panas gini,” ujar Megi Aditya Permana selaku konsumen setia FID.



Berbagai variasi rasa es krim selain vanilla yang dibuat Hiroki pun mendapatkan perhatian dari konsumen FID. Salah satunya Intan Kumalasari.Bener-bener enak! Kemaren nyobain yang rasa Sakura, unik parah rasanya! Harganya juga terjangkau banget, very recommended!” tuturnya.



Hiroki dan segenap tim manajemen Frozen Icy Dessert yakin jika bisnis es krim yang mereka jalani akan semakin berkembang dan menghadirkan berbagai inovasi citarasa es krim baru. Tidak ada usaha yang sia-sia. Kekayaan Hiroki yang awalnya hanya memiliki uang 100 yen kini berubah menjadi jutaan yen. (HPY)

Advertisement
Poster Vanilla Mondays

Poster Pink Treats


Total 861 kata. Informasi dalam berita ini adalah FIKTIF. Berita dibuat sebagai salah satu tugas untuk menyelesaikan Ujian Akhir Semester mata kuliah Media Online. Terima kasih atas pengertiannya.
Share:
spacer

No comments:

Post a Comment